BMH Bojonegoro

Menjadi remaja Gaul

Masa remaja biasanya dipahami sebagi masa pergaulan. Dimasa remaja ini seorang remaja berusaha mencari teman sebanyak-banyaknya. Baik disaat mereka bermain, belajar mereka gunakan sebagai ajang untuk mencari teman untuk bercanda dan memperbincangkan banyak hal, dari masalah pribadi hingga hal-hal yang bersifal hiburan.
Karena itu remaja yang sudah dicap sebagai remaja gaul akan sangat disenangi teman- temannya. Sebaliknya remaja yang menutup diri akan sulit untuk mendapatkan teman. Mereka sering kali disebut remaja kuper (kurang pergaulan).dalam presepsi remaja saat ini, remaja gaul dipahami sebagai remaja yang dapat diajak gaul model apa aja. Dan selalu oke di ajak kemana saja.
Jika temannya merokok diapun harus merokok pula. Jika temannya mengenakan pakaian yang mempertontonkan aurat ia pun harus mengikutinya. Jika temannya menggunakan narkoba dan minum minuman keras, berhubungan badan dengan lawan jenis diluar nikah dan banyak lagi semua itu akan mereka lakukan hanya demi tuntutan setatus gaul yang disandang.
Kata gaul yang dipahami sebagai sikap kebersamaan, kesetiaan kesamaan sikap dan tingkah laku, sehingga mereka yang tidak mau mengikuti tren dikalangan teman- temannya dikatakan mereka sok suci dan kuper sehingga harus dijauhi. Tetapi benarkah ini?tentu saja ini merupakan presepsi yang keliru.
Tentu saja kita harus mendefinisikan remaja gaul dengan ukuran norma agama, dan kita harus komitmen dengan pendefinisian itu. Kalau menurut kita sudah cukup gaul sesuai dengan presepsi agama, maka biarkan saja orang mau berkata apa. Karena itu yang terpenting karena seorang remaja mengetahui norma-norma agama yang mengatur pergaulan antar manusia. Diantaranya :
1. Lebih baik diam dari pada berkata yang tidak baik
Rasulullah SAW bersabda : barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah berkata yang baik baik saja, (atau kalu tidak bisa) sebaiknya diam saja. (H.R Muslim).
Lebih baik diam dari pada bekata yang tidak perlu, apalagi perkataan yang mengandung maksiat. Seorang remaja muslim tidak perlu dikatakan kurang pergaulan akibat sikapnya yang bnyak diam. Asal jangan jadi remja yang sok alim. Sok pendiam, tapi diam-diam kelakuannya lebih parang dari teman-temnnya.
2. Lebih takut kepada Allah dari pada kepada yang lain-Nya
Seorang remaja harus berani berkata “tidak” kepada ajakan negative dari kawan-kawanya. Jangan takut dikatakan “kuper” atau sok alim untuk menolak ajakan-ajakan negative dari mereka. Karena dalam islam tidak boleh ada ketaatan kepada orang lain, biarpun orang tua, apalagi kawan, jika itu mnyangkut kemaksiatan kepada Allah, kita wajib untuk menolaknya.
Rasulullah SAW bersabda :
Tidak ada ketaatan dalam kemaksiatan kepada Allah, sesungguhnya ketaatan hanya dalam kebaikan. (H.R. Bukhari dan Muslim)
3. Mengutamakan kepentingan akhirat daripada kepentingan dunia
Seorang remaja adalah seorang yang sudah mukhallaf, artinya harus menjalankan semua syariat yang telah diwajibkan padanya . jika seorang remaja melakukan perbuatan yang melanggar ketentuan Allah, dia akan mendapat dosa dank an disiksa diakhirat nanti. Maka dari itu semua remaja yang saleh tidak akan mengutamakan kepentingan dunia yang sifatnya fana dan sementara, Tetapi dia kan selalu berbuat yang terbaik untuk tujuan akhiratnya. Allah SWT berfirman, dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan.” (QS. Adhuha:4).
Biarlah kita ini di cela bahkan direndahkan karena kurang gaul menurut mereka tetapi yang terpenting adalah masa depan kita di akhirat.
4. Rela bersusah-susah terlebih dahulu
Tidak ada keberhasilan yang diraih tanpa perjuangan yang keras dan gigih. Semua orang sukses pasti pernah melalui perjuangan panjang yang melelahkan hingga mencapai kesuksesan seperti sekarang ini. Seperti kata pepatah “Berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian. Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.”
Seorang remaja yang menahan dirinya untuk tidak banyak bermain, memanfaatkan waktunya untuk banyak belajar dan mengikuti kursus- kursus mungkin akan merasa tertekan atau kurang hiburan. Apalagi dijaman sekarang yang penuh dengan hiburan-hiburang yang sangat memanjakan remaja, sepertihalnya acara televisi, radio, internet, konser-konser music yang kebanyakan dari acara-acara itu memberikan efek negative yang luar biasa pada anak usia remaja.akan tetapi bagi remaja yang mampu menahan diri kan memperoleh hasil akhir yang lebih baik, disbanding mereka yang selalu bersenang-senang.
5. Tidak melakukan perbuatan yang sia-sia
Seorang remaja harus memiliki pertimbangan yang matang sebelum melakukan segala perbuatan yang ingin dilakukannya. Baik kegiatan yang berkaitan dengan sekolah dalam hal pendidikannya ataupun kegiatan yang menyangkut pergaulannya. Lakukan kegiatan-kegiatan yang memberikan manfaat untuk masa depanmu dan tinggalkanlah kegiatan yang nantinya merugikan diri sendiri. Ingatlah Allah SWT berfirman :
Demi masa sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali orang –orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya menaati menaati kebenaran dan menetapi kebenaran. (QS. Al-Ashr:1-3)
Yang dilakukan oleh remaja adalah kegiatan yang positif (amal saleh) , bukan kegiatan yang sia-sia. Seorang remaja yang mampu menjalankan perinsip-perinsip ini dalam pergaulannya, tidak akan disebut sebagai remaja sok alim taupun kuper. Justru dia patut menjadi teladan untuk teman-temannya.
Inilah sosok remaja muslim sejati yang mampu menempatkan dirinya di tengah pergaulan modern yang hanya mengedepankan pergaulan. Ia mampu bersikap dan bertindak tanpa melukai perasaan kawannya. Tetapi justru menimbulkan simpati dan pujian. Wallahua’lam bishawab.

Jika Anda Menyukai Artikel Blog ini, Masukan Alamat Email Anda Pada Kolom di Bawah, Maka Anda Akan Mendapatkan Kiriman Email Setiap Kali Ada Posting Baru. Terima Kasih Atas Partisipasinya:

JANGAN LUPA CEK EMAIL ANDA UNTUK VERIFIKASI BERLANGGANAN VIA EMAIL

0 komentar:

Posting Komentar

Demi kemajuan kami, silahkan beri komentar anda..!

Suara Hidayatullah Pendidikan Islam Jaringan Masyrakat Bertauhid Jaringan Masyrakat Bertauhid