BMH Bojonegoro

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

HIKMAH DIBALIK HIJRAH

Oleh : Abdullah Ridho


Tahun baru kembali menyapa kita. Satu tahun telah berlalu. Satu tahun umur kita bertambah. Satu tahun juga jatah hidup kita berkurang. Waktu laksana air yang mengalir ke hilir yang takkan pernah kembali ke hulu. Kadang ia membangkitkan semangat, kadang membuat orang terlena dan tak menyadari kehadiran waktu dan melupakan nilainya.
Pergantian tahun seharusnya mengingatkan kita agar selalu menghargai waktu dan mengisinya dengan beragam aktivitas bermanfaat. Setiap kesempatan yang ditawarkan sang waktu, kita gunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup di dunia sebagai bekal kehidupan di akherat. Jika tidak, sang waktu akan menarik kesempatan itu dan tidak akan datang untuk kedua kalinya. Sebuah peribahasa mengatakan, “ Waktu laksana pedang, jika tidak mampu memanfaatkan waktu, maka ia akan memenggalmu.”
Pengertian Hijrah
Hijrah mengandung beberapa makna. Diantaranya, pertama, hijrah secara maknawi. Yaitu, meninggalkan segala yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam hal ini Allah berfirman, “ Dan perbuatan dosa tinggalkanlah,” ( QS. Al-Mudatstsir : 5). Dalam sebuah hadits, Nabi menyebutkan, orang yang hijrah itu adalah orang yang meninggalkan larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala. ( HR. Bukhari). Dalam makna inilah hijrah bisa dilakukan siapa saja.
Kedua, hijrah makani atau berpindah tempat. Makna ini berimplikasi putusnya hubungan secara politis. Hijrah seperti ini dapat dilakukan secara individual maupun massal. Ada beberap hal yang melatari hijrah ini. Diantaranya, pertama karena tidak ada kebebasan dalam melaksanakan ajaran agama. Dalam keadaan seperti ini, seseorang diperbolehkan berhijrah untuk mendapatkan kenyamanan beribadah. Kedua, karena dirinya dibutuhkan tempat yang baru itu. Sedangkan di tempat tinggalnya semula, sudah banyak ulama atau dai. Dalam keadaan seperti ini, hijrah sangat dianjurkan. Bahkan boleh jadi wajib. Ketiga, karena adanya tekanan politis dari penguasa zalim yang dilakukan secara massal. Hal ini pernah dilakukan oleh Nabi Musa ketika ia meninggalkan Mesir menuju Madyan. Sebagaian sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam pun melakukan hijrah karena alasan ini. Namun, tentu saja tak semua dari mereka hijrah karena tekanan politis. Umar bin Khathhthab yang hijrah betul-betul karena perintah. Bahkan, sebelum hijrah ia sempat menantang duel kafir Quraisy untuk melawannya.
Jadi, hakekat hijrah sebenarnya bukan semata untuk berpindah ke tempat yang aman. Hijrah merupakan usaha perubahan kulaitas hidup, baik yang bersifat mental, maupun moral sosial. Perubahan yang dimaksud bukan hanya secara tempat, tapi juga keadaan. Tempat bisa jadi tidak berpindah, tapi kondisi yang diubah. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam dan para sahabatnya melakukan hijrah bukan karena takut terhadap kezaliman kafir Quraisy Makkah sehingga dianggap sebagai pengungsian atau pengusiran. Hijrah merupakan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala di samping strategi besar yang dilakukan seorang pemimpin untuk membangun kekuatan baru yang tangguh dalam membangun masyarakat yang memiliki kemuliaan dan keluhuran mental, spiritual, kultural, maupun ekonomi. Ia juga merupakan strategi kebangkitan Islam.
Hikmah Peristiwa Hijrah
Dalam menapaktilasi hijrah Rasul terdapat banyak hikmah besar dan pelajaran yang sangat berharga. Kalau kita mau memetik teladan, sesungguhnya kesuksesan Rasul dan generasi Islam awal itu dapat mengilhami kesuksesan kita sekarang ini. Diantara hikmah-hikmah besar itu adalah :
Pertama, perencanaan yang matang. Hijrah adalah sebuah perjalanan yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam dan para sahabatnya guna mendaptkan wilayah yang kondusif bagi penegakkan nilai-nilai Islam. Untuk merealisasikan cita-cita mulia itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam menyusun perencanaan matang tentang strategi perjalanan hijrah agar kendala yang dihadapi sekecil mungkin.
Perencanaan matang itu tampak jelas ketika Ali bin Abi Thalib menjalankan tugas menggantikan Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam di tempat tidurnya guna mengecoh kaum kuffar Quraisy yang berniat membunuh Rasul terakhir ini. Bahkan, hali ini juga terlihat pada strategi Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam saat berhijrah, beliau tidak berangkat langsung ke Madinah. Tapi, ia bersama Abu Bakar Shiddiq Radhiallahu ‘anhu singgah di gua Tsur selama tiga hari guna menyulitkan musyrik Quraisy yang sibuk mencari mereka.
Kedua, kerjasama yang baik. Salah satu indikator kesuksesan hijrah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam adalah, adanya jalinan kerjasama yang baik antara para sahabatnya. Tak ada rasa iri dan dengki di antara para sahabat. Dengan penuh tanggungjwab mereka menjalankan tugas dakwahnya masing-masing sesuai dengan bidang dan kemampuan. Ali in Abi Thalib misalnya, ditugaskan untuk tidur di tempat beliau, walupun dengan penuh resiko dijalankannya tugas tersebut dengan sangat baik. Demikian pula dengan Umar bin Khaththab yang ditugaskan menggalang opini dengan berkata di hadapan Musyrikin Quraisy, “ Siapa yang ingin anaknya menjadi yatim dan istrinya menjadi janda, cegahlah aku. Karena aku akan segera menyusul Nabi ke Madinah.” Abu Bakar juga menjalankan tugas berat untuk mendampingi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam dalam perjalanan hijrah. Demikian pula dengan sahabat-sahabat Nabi yang lain.
Tak ada kesuksesan yang terwujud kalau kondisi umat carut marut dan bercerai berai. Sebaliknya, kebersamaan umat dalam kebajikan laksana sebuah bangunan kokoh yang tidak dapat dihancurkan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” ( QS. As-Shaf:4)
Ketiga, pengorbanan besar. Hijrah Nabi dan para sahabatnya membutuhkan pengorbanan sangat besar. Bukan hanya harta, tapi juga jiwa, tenaga, pikiran, w aktu, dan perasaan. Dengan perasaan berat Nabi dan para sahabatnya harus ikhlas meninggalkan kampung halamannya. Ali bin Abi Thalib dan Asma binti Abu Bakar nyaris tewas menanggung derita penyiksaaan yang dilakukan orang-orang kafir terhadap diri mereka karena menjaga rahasia tempat persembunyian Nabi dan Abu Bakar di gua Tsur. Dengan pegorbanan yang besar itulah perjuangan insyaAllah akan mencapai hasil yang maksimal. Allah Subhanahu wa Ta’ala menjamin orang-orang yang berkorban dengan penuh keikhlasan untuk terhindar dari azab neraka yang pedih, dan memasukkan mereka kedalam surga. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala : “Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya.” (QS. As-Shaf : 10-11)
Keempat, kesungguhan dan keikhlasan. Tanpa kesungguhan dan keikhlasan, tak mungkin hijrah itu dapat terlaksana dengan baik. Itu sebabnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda, “ Sesungguhnya, amal itu harus dengan niat. Perbuatan setiap orang itu tergantung pada niatnya. Barangsiapa yang berhijrah semata karena taat pada Allah dan Rasul-Nya. Maka hijrah itu diterima Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang berhijrah karena mengejar keuntungan duniawi atau karena perempuan yang ingin dinikahinya, niscaya hijrahnya terhenti pada apa yang ia niatkan itu.” ( HR. Bukhari-Muslim)
Kelima, nilai ukhuwah (persaudaraan) sejati. Pelajaran berharga dari hijrah adalah persaudaraan sejati anatara Muhajirin dan Anshar. Hal itu dapat dilihat saat Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam dan para sahabatnya tiba di Madinah. Mereka disambut dengan suka cita oleh orang-orang Madinah.Bahkan, Rasulullah Shallahu ‘alaihi Wasallam sendiri sampai bingung bukan karena ketiadaan tempat, tapi bingung karena hampir semua orang Madinah menginginkan agar Rasul Shalallahu ‘alaihi Wasallam menetap di rumah mereka. Akhirnya Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam membiarkan unta yang ditungganginya itu berhenti dan distulah ia akan menetap. Ternya unta Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam berhenti di depan rumah sahabat Abu Ayyub Al-Anshari Radhiyyallahu anhu.
Keenam, Kebanggaan sebagai Muslim. Peristiwa hijrah Rasul yang oleh sejarah dicatat sebagai pijak keberhasilan generasi Islam pertama dalam membangun pondasi dakwah, menjadi kebanggaan umat Islam hingga saat ini. Kebanggan itu memicu semangat untuk tetap eksis dan konsisten memperjuangkan nilai-nilai Islam. “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Imran:139). Kita berharap semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa memberikan kekuatan iman dan takwa kepada kita. Sehingga mampu memetik berbagai pelajaran berharga dari peristiwa bersejarah ini. Amin. Wallahu’alam


Jika Anda Menyukai Artikel Blog ini, Masukan Alamat Email Anda Pada Kolom di Bawah, Maka Anda Akan Mendapatkan Kiriman Email Setiap Kali Ada Posting Baru. Terima Kasih Atas Partisipasinya:


JANGAN LUPA CEK EMAIL ANDA UNTUK VERIFIKASI BERLANGGANAN VIA EMAIL

Bahagia Dengan Silaturrahim

“ Tahukah kalian sesuatu yang paling cepat mendapatkan kebaikan dan keburukan?’Sesuatu yang paling cepat mendatangkan kebaikan adalah balasan (pahala) orang yang berbuat kebaikan dan menyambung tali silaturrahim, sedangkan yang paling cepat mendatangkan keburukan adalah balasan (siksaan) bagi orang yang berbuat jahat dan memutuskan tali persaudaraan”. ( HR. Ibnu Majah )
silaturrahim tidak sekedar menyentuhkan tangan dan memohon maaf belaka. Ada sesuatu yang lebih hakiki dari semua itu, yaitu aspek mental dan ketulusan hati. Hal ini seusai dengan asal kata silaturrahim yaitu ‘silat’ atau wasl, yang berarti menyambung atau menghimpun, dan ‘ar-rahim’ yang berarti kasih sayang. Makna menyambungkan menunjukkan sebuah proses dari sesuatu yang asalnya tidak tersambung. Menghimpun biasanya mengandung makna sesuatu yang tercerai berai dan berantakan, menjadi sesuatu yang bersatu dan utuh kembali. Tentang hal ini Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, “ Yang disebut silaturrahim bukanlah seseorang yang membalas kunjungan atau pemberian, melainkan bersilaturrahim itu menyambungkan apa yang telah putus.” ( HR. Bukhari ).
Oleh karena itu, menjadi sangat penting bagi kita untuk manyadari bahwa silaturrahim tidak hanya merekasa gerak-gerik tubuh, namun harus melibatkan aspek hati. Dengan kombinasi bahasa tubuh dan bahasa hati, kita akan mempunyai kekuatan untuk bisa berbuat lebih baik dan lebih bermutu daripada yang dilakukan orang lain terhadap diri kita.
Kalau orang lain mengunjungi kita, kemudian kita membalas mengunjunginya, ini tidak memerlukan kekuatan mental yang kuat. Namun, bila ada orang yang tidak pernah bersilaturrahim kepada kita, lalu dengan sengaja kita mengunjunginya, maka inilah yang disebut silaturrahim. Apalagi kalau kita bersilaturrahim dengan orang yang jelas-jelas membenci kita atau seseorang yang dengan sengaja menghindari pertemuan dengan kita, lalu kita mengupayakan diri untuk bertemu dengannya. Inilah silaturrahim yang sebenarnya.
Silaturrahim bukan Sekedar Formalitas
Ada sebagian orang melakukan silaturrahim karena kepentingan-kepentingan tertentu. Dan dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Silaturrahim ini lebih berorientasi untuk kepentingan sesaat, politis dan cenderung untuk mendapatkan kekuasaan. Sehingga, setelah kepentingan dan tujuannya terpenuhi, tidak sedikit yang memutuskan. Seakan-akan lupa dan tidak pernah ada. Inilah bentuk silaturrahim formalitas. Hadir ketika ada maksud, meninggalkan dan memutuskan ketika sudah terpenuhi dan berhasil. Na’udzubillah
Muhammad Baqir Radhiyallahu anhu pernah mendapat wasiat dari ayahnya Imam Zainul Abidin Radhiyallahu anhu. Ia (kata Baqir) telah berwasiat kepadaku, “Janganlah duduk bersama lima jenis manusia, jangan berbicara kepada mereka, bahkan jangan berjalan bersama mereka, meskipun tidak disengaja”.
Pertama, Orang Fasik. Karena ia akan menjualmu hanya untuk sesuap makanan. Kedua, Orang Bakhil. Karena ia akan memutuskan hubungan di saat kita kita memerlukan. Ketiga, Pembohong. Karena ia akan senantiasa menipumu. Keempat, Orang Bodoh. Karena ia berkeinginan memberikan manfaat bagimu, namun karena kebodohannya, ia jutru merugikanmu. Kelima, Orang yang memutuskan tali silaturahim. Karenanya, janganlah berdekatan dengannya”.
Silaturrahim formalitas lebih mengedepankan bahasa badan. Ada rekayasa-rekayasa agar terlihat baik dan sempurna dari faktor penampilan, sehingga sering sekali menjadikan obyeknya tertipu dan terkecoh. Apalagi ada rangsangan-rangsangan berupa materi atau apapun yang menjadikan orang bisa menerima kedatangannya. Dengan adanya kecanggihan teknologi, orang juga sering meremehkan silaturrahim dengan hanya berkirim SMS dan chating melalui jejaring sosial facebook dan twiter. Tidak jarang juga dengan SMS banyak menimbulkan kesalahpahaman, karena bahasa yang tidak dimengerti. Sehingga menimbulkan masalah yang berujung pada hubungan yang kurang baik. Bahkan ada ungkapan yang sudah umum ‘silaturrahim tidak harus ketemu’. Meskipun itu boleh, dari pada sama sekali tidak nyambung, akan tetapi belum memenuhi dua unsur, ketemunya aspek badan dan hati kita ketika bersilaturrahim.
Silaturrahim yang Membahagiakan
Tujuan sebenarnya silaturrahim adalah mampu mendatangkan sebuah kebahagiaan, baik terhadap orang yang mendatangi maupun yang didatangi. Banyak hal yang didapatkan ketika bersilaturrahim. Masalah yang awalnya ruwet bisa mencair, hubungan yang terlihat kaku dan canggung, akan lebih rekat dan mesra kembali, prasangka-prasangka buruk yang muncul, akan terbuka dan terselesaikan dengan silaturrahim. Allah Subhanahu wa Ta’ala juga memberikan pahala yang besar bagi orang yang gemar menyambung silaturrahim dan yang berhubungan dengan itu.
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda :
“ Maukah aku tunjukkan amalan yang pahalanya lebih besar dari pahala shalat dan shaum? Tanya Rasul kepada para sahabat. “Tentu saja”, jawab mereka. Beliau kemudian menjelaskan, “Engkau damaikanlah yang bertengkar, menyambungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-sudara yang terputus, menjembatani berbagai kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan tali persaudaraan diantara mereka amal saleh yang besar pahalanya. Barang siapa yang inging dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezkinya, hendaklah ia menyambungkan tali silaturrahim.” ( HR. Bukhari & Muslim )
Selain itu, orang yang menyambung silaturrahim juga akan mendapatkan balasan berupa : Mendapatkan ridho Allah SWT. Membuat orang yang dikunjungi berbahagia. Hal ini amat sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam, “Amal yang paling utama adalah membuat seseorang berbahagia.” Menyenangkan malaikat, karena malaikat juga sangat senang bersilaturahmi. Disenangi oleh manusia. Membuat iblis dan setan marah. Memanjangkan usia. Menambah banyak dan berkah rejekinya. Memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama, meningkatkan rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan, mempererat dan memperkuat tali persaudaraan dan persahabatan. Menambah pahala setelah kematiannya, karena kebaikannya (dalam hal ini, suka bersilaturahim) akan selalu dikenang sehingga membuat orang lain selalu mendoakannya.
Khatimah
Tidak ada silaturrahim yang membahagiakan tanpa didasari niat yang ikhlas karena mencari ridha Allah Subhanahu wa Ta’ala. Kebahagiaan dari silaturrahim bisa diperoleh karena berorientasi pada ketaqwaan kita kepada Allah. sebagaimana firman-Nya:
“Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”.(QS. An-Nisa’ (4) : 1)
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga akan memasukan surga dengan selamat, ketika kita mampu menyambung silaturrahim. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alahi wasallam: “Wahai manusia sebarkanlah salam dan berikanlah makanan ( sodaqah ) dan sambunglah silaturrahim dan sholatlah diwaktu malam ketika manusia yang lain tertidur, kalian akan masuk ke surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah ).
Wallahu a’lam bishshawab


Jika Anda Menyukai Artikel Blog ini, Masukan Alamat Email Anda Pada Kolom di Bawah, Maka Anda Akan Mendapatkan Kiriman Email Setiap Kali Ada Posting Baru. Terima Kasih Atas Partisipasinya:


JANGAN LUPA CEK EMAIL ANDA UNTUK VERIFIKASI BERLANGGANAN VIA EMAIL

BMH Terbaik Peningkatan Dana, DD Sabet Tiga “The Best”

Lembaga Amil Zakat Nasional milik ormas Hidayatullah, Baitul Maal Hidayatullah (BMH), berhasil meraih IMZ Award 2011 sebagai The Best Growth Fundraising Zakat 2010. Penghargaan ini diberikan atas penggalangan dana BMH yang pertumbuhannya dianggap terbaik se-Indonesia di antara organisasi pengelola zakat (OPZ) lainnya.

Dari 10 nominasi dalam kategori ini, dipilih tiga nominator, yaitu Dompet Dhuafa (DD), BMH, dan Lagzis. Meskipun nominal penggalian dana DD masih lebih banyak, namun dari sisi tingkat persentase pertumbuhan dana yang digali dari masyarakat, posisi BMH (41 %) di atas DD (39 %) dan Lagzis (11 %). Angka ini adalah penilaian dari tahun 2009 hingga 2010.

IMZ Award 2011 merupakan agenda rutin Indonesia Magnificence of Zakat (IMZ) untuk tahun ketiga. Ada 12 kategori lainnya dalam penghargaan yang diserahterimakan di Golden Ballroom AA1, Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (3/8) malam, di antaranya yaitu The Best Economic Development Program (Program Pendayagunaan Ekonomi Terbaik), diraih oleh Komunitas Usaha Mikro Muamalat berbasis Masjid (KUM3) Baitulmaal Muamalat dan The Best Disaster Management Program (Program Manajemen Kebencanaan Terbaik) yang direngkuh Al-Azhar Peduli Umat dengan kegiatan "Pipanisasi Merapi" beberapa waktu lalu.

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) meraih dua penghargaan sekaligus, yaitu sebagai The Best in Transparency Management (OPZ dengan Transparasi Terbaik) dan The Best Innovative Program (Program Inovasi Terbaik) lewat “Satu Keluarga Satu Sarjana”-nya.

Yang lebih patut diacungi jempol adalah DD. Selain terpilih sebagai The Best Education Program (Program Pendayagunaan Pendidikan Terbaik) dan The Best Empowerment Health Program (Program Kesehatan Terbaik), masing-masing atas kegiatan Smart Excellence dan "Layanan Kesehatan Cuma-Cuma", DD juga didapuk sebagai OPZ dengan Pengumpulan Dana Terbanyak (The Biggest Zakat Collection 2010) pada 2010 lalu, yaitu senilai Rp 219.291.678.960, menyisihkan dua  nominator lain; Rumah Zakat Indonesia (Rp 134.214.802.875) dan Pos Keadilan Peduli Ummat (Rp 78.345.085.840).

Award ini diberikan pula kepada lembaga keuangan dengan kategori The Best Bank in Zakat Payment Services atau Bank dengan Layanan Pembayaran Zakat Terbaik, yang disematkan kepada Bank Permata Syariah.

Selain beberapa penghargaan di atas, IMZ Award 2011 juga memberikan apresiasi kepada dua sosok publik, yaitu Walikota Padang, Dr. H. Fauzi Bahar sebagai Tokoh Pengembangan Zakat Indonesia (Indonesian Zakat Development Figure), serta kepada mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR-RI (alm) Hj. Yoyoh Yusroh. Khusus untuk almarhumah Yoyoh, penyelenggara menyematkan A Lifetime Achivement, sebuah penghargaan atas dedikasinya kepada bangsa dan masyarakat semasa hidupnya.

Tidak hanya nasional, lembaga zakat luar negeri juga dilirik oleh penyelenggara IMZ Award 2011 ini. Zakat Fund Jordan (ZFJ) berhak menyandang The Best International Zakat Organization Program, sebagai Lembaga Zakat Dunia dengan Program Terbaik. Pihak ZFJ berhalangan hadir dalam acara tersebut, sehingga penyerahan plakat award-nya ditunda beberapa waktu ke depan.

BMH sendiri menduduki peringkat dua perolehan suara OPZ Favorit Pilihan Masyarakat (Top of Mind Zakat Organization) yang di-polling melalui short message services (SMS). Di bawahnya secara berurutan Yayasan Yatim, PKPU, dan PPPA (Program Pembibitan Penghafal Al-Quran). Untuk peringkat pertama diraih Lagzis.

Meski terpilih sebagai lembaga zakat dengan tingkat pertumbuhan penggalangan dana terbaik se-Tanah Air, tidak membuat Direktur BMH, Wahyu Rahman lantas berpuas diri. Raihan ini, baginya, merupakan momentum untuk menjadi lebih baik.

“Harus ditingkatkan lagi,” ujarnya singkat dalam perjalanan pulang bersama Hidayatullah.com usai menerima IMZ Award 2011.*



Jika Anda Menyukai Artikel Blog ini, Masukan Alamat Email Anda Pada Kolom di Bawah, Maka Anda Akan Mendapatkan Kiriman Email Setiap Kali Ada Posting Baru. Terima Kasih Atas Partisipasinya:


JANGAN LUPA CEK EMAIL ANDA UNTUK VERIFIKASI BERLANGGANAN VIA EMAIL

Pembangunan Asrama Yayasan Al Mubarok

Pembangunan asrama perlahan namun pasti sekarang sudah mencapai 60% dari perencanaan pembangunan. Dari sejak awal perencanaan hingga sekarang pembangunan asrama terus bergulir tanpa hambatan yang berarti.

Ini adalah berkat Nusrotullah / pertolongan Allah, walaupun dari awal pembangunan panitia tidak mempunyai modal yang kuat selain tekad yang kuat untuk mendirikan asrama yang layak untuk para santri, dan keyakinan akan firman Allah Intansurrulloha yansurkum : “Barangsiapa membantu agama Allah pasti Allah akan membantu kalian” membuat semangat kami seakan tak pernah berkurang untuk memperjuangan kejayaan islam, dengan memberikan yang terbaik untuk anak-anak yayasan Al Mubarok, yang nantinya akan memegang tonggak kejayaan Islam dimasa mendatang.

Saat ini pengerjaan pembangunan memasuki pengerjaan kuda-kuda, berkat bantuan dari para simpatisan donatur, Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar.
“kami berharap dukungan dari semua pihak untuk keberhasilan pembangunan asrama ini, karena diharapkan nantinya anak-anak terlebih santri-santri baru nanti akan segera bisa menempati asrama yang nyaman nantinya di tahun ajaran baru.” Ujar mukarrom ketua panitia pembanguna asrama Yayasan Al Mubarok.



Jika Anda Menyukai Artikel Blog ini, Masukan Alamat Email Anda Pada Kolom di Bawah, Maka Anda Akan Mendapatkan Kiriman Email Setiap Kali Ada Posting Baru. Terima Kasih Atas Partisipasinya:

JANGAN LUPA CEK EMAIL ANDA UNTUK VERIFIKASI BERLANGGANAN VIA EMAIL

Suara Hidayatullah Pendidikan Islam Jaringan Masyrakat Bertauhid Jaringan Masyrakat Bertauhid